Memahami Bahasa Pemrograman Python untuk Data Science menjadi sebuah kewajiban bagi kamu yang sedang ingin mengembangkan karir sebagai praktisi data. Pada dasarnya Python termasuk bahasa pemrograman yang cukup mudah dipahami karena Python yang bersifat high level language programming language, sehingga mudah untuk dibaca dan dituliskan oleh manusia. Selain itu, Python juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan karena Python yang bersifat bersifat general purpose programming.
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif yang dapat digunakan di berbagai platform dengan filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode dan merupakan salah satu bahasa populer yang berkaitan dengan Data Science, Machine Learning, dan Internet of Things (IoT). Keunggulan Python yang bersifat interpretatif juga banyak digunakan untuk prototyping, scripting dalam pengelolaan infrastruktur, hingga pembuatan website berskala besar.
Bahasa Python menjadi keharusan untuk kita yang ingin mempelajari dasar-dasar scripting dan pengolahan data atau machine learning.
Bahasa Python digunakan secara luas, masuk dalam 3 besar bahasa pemrograman yang digunakan dalam beberapa tahun belakangan.
Pustaka (Library) yang luas, memungkinkan Anda mengembangkan ke bidang-bidang lainnya. Beberapa library atau framework terpopuler data science dan machine learning menggunakan Python antara lain: Scikit-Learn, TensorFlow, PyTorch.
Bahasa Python memiliki kurva pembelajaran (learning-curve) yang sangat landai, cocok untuk dipelajari sebagai bahasa pemrograman pertama – dengan kemudahan pembacaan dan kemudahan mempelajari sintaksisnya.
Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language), merupakan bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin berupa kode biner 0101010101 dan seterusnya.
Bahasa pemrograman tingkat menengah (mid level language), merupakan bahasa pemrograman generasi kedua. Membuat program dengan bahasa mesin yang lebih mudah dipelajari. Contoh bahasa pemrograman assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) merupakan bahasa yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari, contoh bahasa level ini adalah: Delphi, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Basic, Visual Studio (Visual Basic, Visual FoxPro), Informix, C, C++, ADA, Java, PHP, ASP, XML, dan lain-lain.
Bahasa pemrograman terus berkembang seperti Kotlin untuk membuat aplikasi Android, Go lang milik Google, Flutter dan lain-lain dimana muncul banyak bahasa pemrograman yang makin memudahkan programer memberikan instruksi ke komputer
Program atau aplikasi adalah perangkat lunak yang terdiri dari instruksi yang difahami oleh mesin komputer.
Komputer adalah sebuah mesin dan hanya mengerti bahasa mesin diawal penciptaannya yaitu kode biner, 0 dan 1. Program memiliki tugas sebagai jembatan antara manusia dengan komputer (mesin).
Untuk membuat program komputer, kita perlu menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman paling awal disebut bahasa mesin yang menggunakan kode biner (terdiri dari 0 dan 1) dan instruksi lainnya untuk berkomunikasi dengan komputer.
Namun, bahasa mesin sangat sulit dipelajari. Untungnya, para ilmuwan telah menemukan beberapa bahasa pemrograman tingkat tinggi yang lebih mudah dikuasai. Di antara bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Python, Java, Javascript, C, C++, c# dan Basic,Pascal, dan bahasa program lainnya.
Meskipun ada banyak sekali bahasa pemrograman di luar sana, akan tetapi saya merekomendasikan Anda untuk belajar Python. Tentu juga ada beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui. Jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain, berikut kelebihan bahasa pemrograman Python:
Bahasa pemrograman python juga memiliki beberapa jenis operator yang dapat dioperasikan sesuai kebutuhan data.
Qpython – python for androidPydroid3 -IDE for python 3Termux
Sesudah Anda memastikan Python sudah terinstall dengan baik di perangkat. Langkah selanjutnya adalah melakukan percobaan beberapa eksekusi program Python. Namun sebelum itu akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen yang terdapat di dalam Python.
Sintaks
Python sintaks dapat dieksekusi langsung dengan mengetikkannya di Command Line. Selain itu, Anda dapat membuat file Python di dalam server menggunakan ekstensi .py dan menjalankannya menggunakan Command Line.
print(“Hello, World!”)Hello, World!
Atau jika langsung menggunakan Terminal atau CMD:
$ python filePython.py
Komentar
Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, Python juga memiliki kode untuk menjadikan baris program menjadi komentar. Anda dapat menggunakan tanda pagar ‘#’ untuk menjadikan baris kode di Python menjadi komentar.
# Ini adalah baris komentar di Python.print(“Hello, World!”)
Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, jika Anda menulis dalam bahasa Python, indentasi penempatan kalimat atau baris kode sangat diperhatikan. Python menggunakan indentasi untuk mengindikasikan baris kode.
if 9 > 2: print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”)
Namun ketika baris kode dituliskan menjadi satu kolom atau dalam tab yang sama, maka program akan menjadi error. Di bawah ini adalah contoh penulisan yang menghasilkan error.
if 9 > 2:print(“Sembilan lebih besar daripada dua!”)
Variabel
Python juga memiliki Variabel, tidak berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Variabel ini digunakan untuk proses penyimpanan dan bekerja dengan berbagai tipe data.
Python sendiri punya standar pendeklarasian variabel. Variabel di Python dapat berupa nama singkat (seperti x dan y tadi) atau nama yang lebih mendeskripsikan seperti umur, nama, alamat, dan lain sebagainya. Aturan penamaan variabel di Python seperti:
Namun berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, Python tidak memerlukan inisiasi variabel untuk mendeklarasikan variabel. Ini berarti sebuah variabel terbuat ketika pertama kali Anda menambahkan nilai ke dalamnya.
Contohnya ketika Anda ingin membuat variabel ‘x’ dan ‘y’, Anda tinggal memasukkan nilainya langsung seperti di bawah ini:
x = 10y = “Budi”
print(x)print(y)
Perintah di atas akan mengisi variabel ‘x’ dengan nilai ‘5’ dan ‘y’ dengan nilai ‘Budi’. Jadi proses penyusunan baris kode lebih ringkas.
Kemudahan lainnya, Anda tidak perlu mendefinisikan tipe variabel. Python secara otomatis akan memberikan tipe variabel sesuai dengan nilai yang diberikan pada variabel tersebut. Misalnya pada contoh di bawah ini:
x = 10 # x bertipe integery = “Budi” # y bertipe string
Booleans
Setelah mempelajari variabel bekerja, di bagian ini Anda akan belajar tentang Booleans. Jika Variabel dapat menyimpan bilangan dengan satu tipe data, booleans juga digunakan untuk menyimpan sebuah tipe data, tapi tipe data yang berbeda.
Tipe data di Booleans hanya ‘benar’ atau ‘salah’. Jadi ini mirip dengan saklar lampu, hanya memiliki dua nilai. Anda dapat menggunakan booleans seperti contoh di bawah ini:
a = Trueb = False
Number
Ketika Anda belajar Python number, ada tiga tipe numerik variabel di Python, yaitu int, float, dan complex. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan tipe variabel di setiap pendeklarasiannya, karena (seperti yang sudah dijelaskan di atas) Python sudah menginisiasi tipe variabel ketika Anda menambahkan nilai ke dalamnya.
Int, float, dan complex mempunyai range yang berbeda. Int atau bilangan integer adalah bilangan bulat positif atau negatif, tanpa desimal, dengan panjang tak terbatas. Float atau ‘angka floating point’ adalah angka, positif atau negatif, yang mengandung satu atau lebih desimal. Sedangkan complex adalah bilangan kompleks yang ditulis dengan “j” sebagai bagian dari imajiner.
Sebagai contoh, di bawah ini adalah tiga tipe numerik variabel yang berbeda:
x = 1 # inty = 2.8 # floatz = 1j # complex
Jadi Python akan mengenali dan membedakan tipe setiap variabel pada saat Anda mengisinya dengan sebuah nilai. Sedangkan untuk mengetahui tipe setiap variabel Anda dapat menggunakan fungsi type():
print(type(x))print(type(y))print(type(z))
String
Ketika ingin belajar Python string, Anda hanya perlu menambahkan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda di antara nilai variabel yang ingin ditambahkan. Misalnya saja ketika Anda ingin menambahkan string “Budi” ke dalam variabel x maka yang perlu Anda lakukan adalah mendeklarasikannya seperti di bawah ini:
x = “Budi”# Ataux = ’Budi’
# “Budi” sama artinya dengan ‘Budi’.
Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, string dalam Python adalah array byte yang mewakili karakter unicode. Namun, Python tidak memiliki tipe data karakter sehingga satu karakter hanyalah string dengan panjang 1. Ketika Anda ingin mengakses satu karakter di dalam string, yang perlu Anda gunakan adalah menggunakan tanda kurung kotak.
Di bawah ini adalah contoh mengambil karakter kedua pada sebuah string.
a = “Hello, World!”print(a[1])
Contoh baris kode di atas akan menampilkan karakter ‘H’ karena untuk penulisan di dalam bahasa pemrograman, karakter pertama berposisi 0 (yang disini adalah huruf H), sedangkan karakter kedua berposisi 1. Anda dapat mencobanya seperti di bawah ini:
Ketika Anda ingin mengambil sebuah karakter dari posisi 3 sampai dengan 6 maka baris kode yang Anda gunakan seperti di bawah ini:
a = “Hello, World!”print(a[3:6])
Selain perintah di atas, masih ada banyak fungsi string lain seperti: len() digunakan untuk menghitung panjang string, lower() menghasilkan string dengan huruf kecil, upper() menghasilkan string dengan huruf besar, replace() untuk mengganti nilai di dalam variabel string, dan split() untuk memisahkan string berdasarkan tanda baca tertentu.
Operator
Bagian terakhir dari pengenalan komponen Python adalah Operator. Selama melakukan proses coding Anda pasti akan membutuhkan operator untuk membuat sebuah alur logika, penghitungan angka, atau yang lainnya.
Operator ini bekerja untuk melakukan operasi pada variabel dan nilai. Dalam bahasa pemrograman Python, terdapat beberapa grup dari operator, seperti operator aritmatika, penugasan (assignment), pembanding (comparison), logika (logical), identitas (identity), keanggotaan (membership), dan bitwise.
Di antara operator lainnya, operator aritmatika sering digunakan. Operator aritmatika ini mengandung beberapa operator. Di bawah ini adalah daftar operator aritmatika secara lengkapnya:
Operator | Nama | Contoh |
+ | Penambahan | x + y |
– | Pengurangan | x – y |
* | Perkalian | x * y |
/ | Pembagian | x / y |
% | Modulus | x % y |
** | Exponensian (Pangkat) | x ** y |
// | Floor division | x // y |
Operator | Contoh | Persamaan |
= | x = 5 | x = 5 |
+= | x += 3 | x = x + 3 |
-= | x -= 3 | x = x – 3 |
*= | x *= 3 | x = x * 3 |
/= | x /= 3 | x = x / 3 |
%= | x %= 3 | x = x % 3 |
//= | x //= 3 | x = x // 3 |
**= | x **= 3 | x = x ** 3 |
&= | x &= 3 | x = x & 3 |
|= | x |= 3 | x = x | 3 |
^= | x ^= 3 | x = x ^ 3 |
>>= | x >>= 3 | x = x >> 3 |
<<= | x <<= 3 | x = x << 3 |
Operator | Nama | Contoh |
== | Sama dengan | x == y |
!= | Tidak sama dengan | x != y |
> | Lebih besar dari | x > y |
< | Kurang dari | x < y |
>= | Lebih besar atau sama dengan | x >= y |
<= | Lebih kecil atau sama dengan | x <= y |
Python if .. Else
a = 8b = 10if a > a: print(“b lebih besar dari a”)
a = 8b = 10if a > a: print(“b lebih besar dari a”)elif a == b: print(“a sama dengan b”)Else: print( lebih besar dari b”)
Tinggalkan Komentar