Info Sekolah
Senin, 21 Okt 2024
  • Selamat Datang di Halaman Website SMK Negeri 1 Peusangan

Mengenal Apa Itu P5 Pada Kurikulum Merdeka

Jumat, 10 November 2023 Oleh : JL Lke

Mengenal Apa Itu P5 Pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum merupakan landasan utama dalam sistem pendidikan suatu negara. Di Indonesia, sistem kurikulum telah mengalami sejumlah perubahan dan transformasi selama bertahun-tahun. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perkembangan terbaru dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kurikulum Di Indonesia

Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sistem pendidikan dan kurikulum telah mengalami sejumlah perubahan signifikan. Pada awalnya, sistem pendidikan Indonesia mengikuti model pendidikan Belanda yang berfokus pada pendidikan kolonial. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan negara, Indonesia mulai mengembangkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa.

Pada tahun 1975, pemerintah Indonesia memperkenalkan Kurikulum 1975 sebagai upaya pertama untuk memperkenalkan kurikulum nasional yang seragam di seluruh negeri. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah meluncurkan serangkaian kurikulum baru, termasuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K-13).

Gagasan Awal

Selama beberapa dekade terakhir, para pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai menyadari bahwa pembelajaran di luar ruangan dapat berkontribusi positif pada perkembangan peserta didik. Mengeksplorasi aspek-aspek kehidupan sehari-hari dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungannya. Pemikiran mengenai pentingnya pengalaman belajar di luar kelas ini juga pernah disuarakan oleh tokoh pendidikan ternama di Indonesia.

Pernyataan Ki Hadjar Dewantara terdengar sangat hangat dan mulia dalam konteks pendidikan nasional. Namun, pada kenyataannya, pelaksanaannya belum optimal dalam sistem pendidikan saat ini. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, Kurikulum Merdeka dan inovasi-inovasinya, seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), telah diperkenalkan. Projek ini dianggap sebagai salah satu alat untuk mencapai berbagai sasaran dalam Profil Pelajar Pancasila. Dalam prakteknya, harapannya adalah bahwa projek ini akan memberikan peluang kepada siswa untuk ‘mengalami pengetahuan’ sebagai bagian dari proses penguatan karakter mereka, sambil belajar secara langsung dari lingkungan sosial mereka.

Apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ?

Mengenal P5 Pada Kurikulum Merdeka – P5 adalah yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Sebuah projek adalah serangkaian kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara memeriksa sebuah topik yang menantang. Projek ini dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk atau tindakan. Berdasarkan Pedoman Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dalam hal konten, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek ini dirancang secara terpisah dari kurikulum inti. Tujuan, materi, dan aktivitas pembelajaran dalam projek tidak harus terkait langsung dengan tujuan atau materi pembelajaran dalam kurikulum inti. Institusi pendidikan memiliki fleksibilitas untuk melibatkan masyarakat atau dunia kerja dalam perencanaan dan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk penguatan nilai-nilai profil pelajar Pancasila untuk mewujudkan “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”. Pancasila adalah dasar filosofi negara Indonesia yang menjadi landasan bagi semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi Pancasila sangat penting bagi setiap warga negara Indonesia, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.

Pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila sangat penting untuk membentuk warga negara yang memiliki kepribadian dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui pembelajaran ini, pelajar dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi individu yang memiliki integritas dan loyalitas terhadap negara. Selain itu, pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila juga dapat membentuk kesadaran dan kesetiaan terhadap negara dan bangsa. Pelajar akan menyadari bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambil harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan tidak merugikan negara dan bangsa. Dengan demikian, pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila sangat penting bagi perkembangan dan masa depan bangsa Indonesia. Generasi muda yang memiliki pemahaman dan implementasi Pancasila yang kuat akan menjadi warga negara yang berkualitas dan memiliki kemampuan untuk memajukan negara dan bangsa.

Tahapan P5 dalam Kurikulum Merdeka

Untuk tahapannya sendiri, P5 dalam Kurikulum Merdeka terdiri dari empat alur berikut.

  1. Pengenalan
  2. Kontekstualisasi
  3. AksiRefleksi

Dari berbagai jalur yang telah diuraikan di atas, terdapat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan dilalui oleh peserta didik dalam P5.

Pertama-tama, mereka akan diperkenalkan dengan lingkungan sekitar mereka melalui tahapan pengenalan.

Selanjutnya, tahap kontekstualisasi akan memandu mereka dalam memahami permasalahan yang ada dan mengintegrasikan diri ke dalamnya. Setelah itu, langkah aksi akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Setelah menjalani ketiga tahapan ini, peserta didik dapat melakukan refleksi. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu, dalam kelompok, atau dengan bimbingan dari tim P5.

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

Penerapan P5 dapat menghasilkan siswa yang mandiri karena mereka diajarkan dan dilatih untuk mempersiapkan diri mereka untuk dunia kerja di masa depan. Mereka akan memperoleh keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek seperti perencanaan, pemilihan, penganggaran, pengelolaan, dan lainnya.

Ini akan memperkuat kompetensi siswa dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi persaingan di dunia kerja. Selain itu, menerapkan P5 juga dapat merangsang kreativitas siswa karena mereka terbiasa mencari solusi untuk mengatasi masalah dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Salah satu kelemahan dari menerapkan P5 adalah bahwa itu mengharuskan pengeluaran yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kurikulum konvensional. Ini disebabkan oleh kebutuhan siswa akan peralatan yang lebih modern dan lengkap.

Selain itu, penerapan P5 memerlukan perubahan dalam sistem dan metode pembelajaran yang berbeda dari kurikulum tradisional, yang pada gilirannya memerlukan persiapan yang cukup lama sebelum dapat diterapkan.

Kendala lainnya adalah kekurangan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi yang memadai dalam mengajar P5. Ini karena P5 menuntut keahlian dalam perencanaan, pemilihan sumber belajar, alokasi anggaran, manajemen, dan penjaminan mutu pendidikan yang canggih.

Terakhir, diperlukan pengawasan dan evaluasi yang ketat untuk memastikan tujuan dari P5 tercapai, tetapi seringkali, pengawasan dan evaluasi ini tidak dilakukan dengan optimal.

Mengenal P5 Pada Kurikulum Merdeka atau Dalam penerapan Konsep P5 (Perencanaan, Pemilihan, Penganggaran, Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan) dalam Kurikulum Merdeka, terdapat sejumlah keunggulan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

Salah satu keunggulan adalah kemampuannya dalam menciptakan lulusan yang mandiri, memperkuat kompetensi siswa, dan merangsang kreativitas mereka. Meskipun begitu, terdapat pula beberapa kelemahan yang mencakup kebutuhan akan alokasi dana yang lebih besar, potensi gangguan terhadap operasional sekolah yang sudah berjalan, kekurangan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi yang memadai, serta keterbatasan dalam pengawasan dan evaluasi yang efektif.

Karenanya, sebelum mengadopsi Konsep P5 ke dalam Kurikulum Merdeka, penting untuk melakukan studi dan persiapan yang cermat guna meminimalkan kekurangan yang mungkin timbul serta mengoptimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya.

Tulisan Lainnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

Diterbitkan :
Hasil Kelulusan SMK Negeri 1 Peusangan
Pengumuman Hasil Kelulusan SMK Negeri 1 Peusangan yang jatuh pada jadwal: Hari Jumat pada Tanggal..
Diterbitkan :
Pengumuman Hasil Kelulusan SMK Negeri 1 Peusangan
Pengumuman Hasil Kelulusan SMK Negeri 1 Peusangan penentuan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengecek..
Diterbitkan :
Jadwal Ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) TP. 2021-2022 SMK Negeri 1 Peusangan
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) bagi peserta didik kelas X dan..