Cloud Computing atau komputasi awan adalah sebuah model yang memungkinkan untuk ubiquitous (Dimanapun dan kapanpun), Nyaman, On-demand akses jaringan ke sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat dirilis atau ditambahkan (Mell dan Grance, 2012).
Cloud Computing adalah evolusi selanjutnya dari internet. Cloud Computing merupakan penyedia atau hal-hal yang berkaitan dari tenaga komputasi hingga infrastruktur komputasi, aplikasi-aplikasi, proses bisnis hingga kolaborasi yang muncul sebagai layanan yang dapat diakses pada saat dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.
Cloud Computing sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber daya, perangkat lunak, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan.
Cloud Computing adalah sebuah cara untuk meningkatkan kapasitas atau menambahkan kemampuan secara on the fly tanpa menambah investasi infrastruktur baru, melatih staff baru atau lisensi perangkat lunak baru.
Teknologi Cloud Computing menyimpan semua data pada server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun perangkat lunak pada umumnya yang dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server, Pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server.
Menurut National Institute of Standard and Technology (NIST), terdapat lima karakteristik Cloud Computing yang digambarkan sebagai berikut:
Konsumer atau pengguna dapat secara sepihak melakukan kustomisasi yang diperlukan tanpa berinteraksi langsung dengan staff dari penyedia layanan, misal konfigurasi waktu server dan kapasitas jaringan.
Kemampuan yang tersedia dalam jaringan dan diakses melalui mekanisme standar yang dapat digunakan oleh berbagai macam platform seperti, mobile phones, tablet, laptop, dan workstations.
Sumber daya komputasi dari penyedia layanan dipusatkan untuk melayani banyak konsumer menggunakan sebuah model multi-penyewaan, dengan sumber daya fisik dan virtual yang berbeda yang penempatannya dapat dikelola secara dinamis sesuai dengan kebutuhan konsumer.
Kemampuan komputasi dapat disediakan dan diberikan dengan elastik, dalam beberapa kasus secara otomatis, untuk secara cepat memenuhi kebutuhan konsumer. Bagi konsumer, kemampuan ini terlihat tidak terbatas dan dapat disediakan dalam waktu apapun.
Sistem cloud dikontrol otomatis dan sumber daya dioptimalisasi dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran pada level tertentu dari kesesuaian tipe layanan (misal, penyimpanan, proses, bandwith, dan akun user yang aktif). Sumber daya dapat dimonitor, dikontrol dan dilaporkan, secara transparan bagi penyedia layanan dan bagi konsumer yang menggunakan layanan tersebut.
Menurut National Institute of Standard and Technology (NIST), model pengembangan Cloud Computing digambarkan sebagai berikut:
Infrastruktur cloud yang disediakan secara khusus untuk digunakan oleh satu organisasi yang terdiri dari beberapa unit bisnis. Private Cloud dimiliki, dikelola dan dioperasikan oleh organisasi, pihak ketiga, atau kombinasi keduanya, dan dapat berada pada suatu tempat yang sama ataupun berbeda.
Infrastruktur cloud yang disediakan secara khusus untuk digunakan oleh komunitas yang spesifik dari organisasi-organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Community Cloud dimiliki, dikelola dan di operasikan oleh satu atau lebih organisasi dalam komunitas tersebut, pihak ketiga, atau kombinasi keduanya, dan dapat berada pada suatu tempat yang sama ataupun berbeda.
Infrastruktur yang disediakan secara terbuka untuk digunakan oleh masyarakat umum. Public Cloud dimiliki, dikelola dan dioperasikan oleh perusahaan, akademis, atau organisasi pemerintah, atau kombinasi dari semuanya. Public cloud berada pada tempat yang ditentukan penyedia layanan cloud.
Infrastruktur cloud yang terdiri dari dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, community atau public) yang tetap unik, namun terikat pada standar atau paten teknologi yang memungkinkan portabilitas pada data dan aplikasi.
Secara umum terdapat tiga bentuk layanan Cloud Computing, yaiu sebagai berikut:
Software as a Service adalah layanan cloud computing dimana pengguna bisa menggunakan secara langsung aplikasi yang telah disediakan. Pengguna yang menggunakan layanan SaaS hanya membutuhkan aplikasi yang dapat menghubungkan pengguna ke aplikasi yang ada internet. Beberapa contoh layanan SaaS yang popular adalah gmail, google+ dan google apps. SaaS dapat memiliki banyak keuntungan salah satunya adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Microsoft Corporation menekankan salah satu manfaat terbesar dari penggunaan layanan SaaS adalah investasi awal lebih murah pada perangkat lunak dan perangkat keras.
Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya berupa desain aplikasi, proses percobaan dan deployment serta hosting. Layanan ini memperbolehkan pengguna membangun sebuah aplikasi dari virtualisasi perangkat keras, redundasi data, dan availability (ketersediaan) yang tinggi. Setelah pembangunan selesai, aplikasi dapat dikirim pengguna melalui internet. Keuntungan layanan ini adalah pengguna bisa lebih fokus pada pembangunan aplikasi tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Google AppEngine, Microsoft Azura, SalesForce.com adalah contoh dari layanan PaaS.
Infastructure as a Service adalah layanan cloud computing yang menyediakan infrastruktur dan perangkat keras seperti server, media penyimpanan, bandwidth, virtualisasi dan konfigurasi lain yang memungkinkan utilitas bagi pengguna. Keuntungan dari layanan IaaS adalah pengguna tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya, konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat media penyimpanan hampir penuh, media penyimpanan bisa ditambah dengan segara. Perusahaan yang menyediakan layanan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
Terdapat beberapa komponen yang digunakan dalam menerapkan Cloud Computing, yaitu sebagai berikut:
Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun perangkat lunak yang didesain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis Cloud Computing.
Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service.
Cloud Applications memanfaatkan Cloud Computing dalam arsitektur software. Sehingga pengguna tidak perlu menginstall dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer.
Cloud Platform merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi hardware dan software-software infrasktruktur. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya.
Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan.
Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan.
Tinggalkan Komentar